Kamis, 05 April 2012

Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

 A.     Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti halnya pinjaman dan investasi.
Menurut Sadono Sukirno (2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara /daerah. Dan menurut metode pengeluaran dalam penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul                   “ Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”. Dimana dalam penulisan  ini penulis membahas tentang pengertian investasi hingga contoh atau implementasi suatu investasi yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.


















B.     Isi

1.           Pengertian Investasi

Menurut beberapa tokoh ekonomi seperti unariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Dan menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Dan perlu diperhatikan bahwa menurut “sadono sukirno (2000) kegiatan investasi  memungkinkan suatu masyarakat terus – menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja, Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi

2.           Bentuk – Bentuk Investasi

Sebenarnya untuk investasi dapat berbentuk macam – macam. Seperti yang tadi sudah disinggung bahwa pengertian investasi itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menunda konsumsi demi meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis pengeluaran investasi yaitu Investasi tetap bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, Investasi Residentsial yaitu investasi yang mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau disewakan dan yang terakhir adalah Investasi Persediaan yaitu mencakup barang – barang perusahaan yang disimpan digudang.  investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam – macam . Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham, obligasi dll
Harga emas yang terus menaik dan hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk investasi. Dimana menurut data yang didapat melalui situs harga-emas.com, harga emas batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.
Selain emas ada juga investasi menggunakan nilai mata uang melalui salah satu produk simpanan yang ada dibank yaitu  tabungan. Untuk investasi menggunakan nilai mata uang ada beberapa teori dan perhitungan seperti:
1.     Nilai Sekarang
Pv =  X/(1+r)2
2.     Nilai Masa mendatang
F = A(1+r)t
Selanjutnya tabungan bentuk investasi yang ditawarkan dibank dalam bentuk simpananada giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapat dilakukan dengan cara asuransi.
Selanjutnya bentuk investasi lainnya adalah bisa dalam bentuk efek yaitu saham, saham preferen dan obligasi. Saham itu sendiri adalah atuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Serta obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang sudah “Go Public” sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar presentase tertentu yang tetap.
Selain itu investasi juga bisa dalam bentuk aktiva tetap seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak bentuk – bentuk investasi lainnya.
Dan perlu diprhatikan,  dalam praktiknya kriteria investasi minimal ada empat yaitu:
1.     Payback Period
Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat di kembalikan, atau waktu yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini diperuntukan untuk investasi yang tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang biasa terjadi pada aktiva tetap selain tanah).
2.     Benefit/Cost Ratio
B/c ratio ini mengukur mana yang lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut
3.     Net Present Value
NPV ini bisa juga diartikan nilai harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yang ia miliki.
4.     Internal Rate of Return
IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi.

3.           Bagaimana Cara Investasi Mempengaruhi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni
1.     investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat , pendapatan nasional serta kesempatan kerja
2.     pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi
3.     investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

Dalam model pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan diasumsikan bahwa investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia dapat menciptakan ekonomi eksternal (eksternalitas positif) dan memacu produktivitas yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala hasil. Meskipun teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting, namun model pertumbuhan endogen menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan untuk menjelaskan proses terciptanya pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Lebih lanjut Cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, simplenya jika kita analogikan dari ala pedesaan.  Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan  maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.
Untuk lebih jelasnya mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dan investasi serta pengaruh atau dampaknya bagi peningkatan pendapatan nasional maka perhatikan contoh berikut

Table 3.1
Proyek Investasi
Proyek
Nilai
MEC/Tahun
i/Bulan
Investasi
A
1000
50%
5%
0
B
800
40%
4%
1000
C
600
30%
3%
1800
D
400
20%
2%
2400
E
200
10%
1%
2800

Dan jika tingkat suku bunga sama dengan 0% maka investasi akan bernilai 3000.
Dari pengambaran table  3.1 dapat dijelaskan bahwa ketika tingkat suku bunganya 50% maka tingkat suku bunga sama dengan nol (0). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan berikut yaitu:
1.     Pertama tingkat suku bunganya dikalikan dengan 12 (karena dalam periode 1 tahun)
Contohnya : 5 * 12 = 60
2.     Jika diperhatikan untuk baris proyek a saja (untuk lebih fokusnya dahulu). Dimana tingkat suku bunga selama satu tahun yaitu 60% dibandingkan MEC atau tingkat pengembalian investasi hanya 50% (yang artinya lebih kecil). Hal ini bisa dibuktikan dengan cara berikut yaitu:
a.     Jika perusahaan melakukan investasi maka 1000 * 50 % = 500, dibandingkan dengan
b.     Jika perusahaan melakukan saving dengan tingkat bunga sebesar 60% maka 1000 * 60% = 600
Hal ini berarti bahwa hanya dengan berdiam diri saja atau bahasa kasarnya ongkang – ongkang perusahaan bisa mendapatkan hasil yang lebih besar, jika perusahaan tersebut melakukan saving ketimbang investasi. Jadi dari sebuah penjelasan berikut dapat menjelaskan teori bahwa tingkat suku bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dimana rumusnya adalah I=I1 – e1.

4.           Contoh atau Implementasinya

Jika saya mengambil contoh dari sebuah blog milik Junaidi, berikut adalah contohnya
Sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990 – 2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.

Namun demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang lebih tinggi ini ternyata juga diikuti oleh koefisien variasi volatilitas (volatilitas yang sudah disesuaikan terhadap nilai rata-rata pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah krisis lebih berfluktuasi dibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi masyarakat. Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil, kondisi ini hampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelum dan sesudah krisis menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasi terhadap PDB baik pada investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen, sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.
Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis juga menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan dalam kasus investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.




C.     Kesimpulan

Jadi kesimpulanya adalah pertumbuhan ekonomi merupakan suatu alat ukur bagi suatu bangsa untuk mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian disuatu negara. Dan pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari besarnya pendapatan nasional dari suatu negara atau bisa disebut GDP Riil atau GNP Riil. Dan dalam salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasi
Investasi yang berarti sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang. Dan investasi dibagi dalam tiga jenis yaitu Investasi tetap Bisnis, Investasi Residentsial dan Investasi Persediaan serta investasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya melalui membeli saham dan obligasi.
Kemudian simplenya jika kita analogikan dari ala pedesaan.  Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan  maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.
Dan terakhir adalah contohnya yaitu dimana resesi Amerika Serikat yang parah pada tahun 1982. GDP Riil turun $105 Miliar dari puncaknya dalam kuartal ketiga tahun 1981 menuju pada titik terendahnya pada kuartal keempat tahun 1982. Pengeluaran investasi selama periode yang sama turun $ 152 Miliar, yang berarti lebih besar dari seluruh penurunan pengeluaran










D.     Daftar Pustaka

1.     Deden. Pengertian Investasi. http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1-pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012
2.     Fadinno, Muhammad. Investasi  Emas.http://investasi-emas.asia/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
3.     Harga Emas. http://harga-emas.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
6.     Kebun Mas. http://kebunmas.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
7.     Mankiw, N. Gregory. 2007. Teori Ekonomi Makro, edisi ke 6. Jakarta: Gramedia.
8.     Raditya,Dian. Produk – Produk Bank. http://dianraditya.wordpress.com/2010/02/25/produk-produk-bank/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
9.     Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung.2008.Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Ekonomi.
10.   Repository  USU. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/10071?mode=full&submit_simple=Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
11.   Republika. Bagaimana cara Menghitung Keuntungan Investasi Emas LM ?. http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/askgoz/11/11/01/ltyqr3-bagaimana-cara-menghitung-keuntungan-investasi-emas-lm. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
12.   Rustiono, Dedy. Tesis Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Di Provinsi Jawa Tengah. http://eprints.undip.ac.id/16937/1/Deddy_Rustiono.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012
13.   Wikipedia. Saham. http://id.wikipedia.org/wiki/Saham. Diakses pada tanggal 27 Maret 2012.
14.   Yahoo. Cara Membuat Paper. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081212192842AAFjQ9q. diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
15.   Yuhana. Cara Membuat Paper. http://yuhana.wordpress.com/2008/01/23/cara-membuat-paper/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012

Tambahan:
1.     Materi Kuliah Pengantar Ekonomi 2. “Investasi” oleh Dosen Ibu Sri Murtiasih.
2.     Materi Kuliah Teori Ekonomi 2. “MPC”. Oleh Dosen Bpk. Muhammad Yunanto.