Pertumbuhan ekonomi disebuah
negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan
ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau
mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi disuatu
negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara maju, mereka
bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi tidak menutup
kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi.
Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan sulit atau
bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan
jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti halnya pinjaman
dan investasi.
Menurut Sadono Sukirno (2004)
dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara
diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara /daerah.
Dan menurut metode pengeluaran dalam penghitungan pendapatan nasional, salah
satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasi.
Berkaitan dengan hal tersebut
maka penulis memilih judul
“ Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”. Dimana dalam
penulisan ini penulis membahas tentang
pengertian investasi hingga contoh atau implementasi suatu investasi yang bisa
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
B.
Isi
1.
Pengertian Investasi
Menurut beberapa tokoh
ekonomi seperti unariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. Sedangkan ” Menurut
Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana
untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek
kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Dan menurut
Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang
dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk
menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan
kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan)
dimasa mendatang.
Dan
perlu diperhatikan bahwa menurut “sadono sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus – menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari
tiga fungsi penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan salah
satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan
meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja,
Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas
produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi
2.
Bentuk – Bentuk
Investasi
Sebenarnya untuk investasi
dapat berbentuk macam – macam. Seperti yang tadi sudah disinggung bahwa
pengertian investasi itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menunda konsumsi
demi meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis pengeluaran
investasi yaitu Investasi tetap bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur
yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, Investasi Residentsial yaitu
investasi yang mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau
disewakan dan yang terakhir adalah Investasi Persediaan yaitu mencakup barang –
barang perusahaan yang disimpan digudang. investasi dapat dilakukan dengan cara yang
bermacam – macam . Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham,
obligasi dll
Harga emas yang terus menaik
dan hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk
investasi. Dimana menurut data yang didapat melalui situs harga-emas.com, harga
emas batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.
Selain emas ada juga
investasi menggunakan nilai mata uang melalui salah satu produk simpanan yang
ada dibank yaitu tabungan. Untuk
investasi menggunakan nilai mata uang ada beberapa teori dan perhitungan
seperti:
1.
Nilai
Sekarang
Pv = X/(1+r)2
2.
Nilai
Masa mendatang
F = A(1+r)t
Selanjutnya tabungan bentuk
investasi yang ditawarkan dibank dalam bentuk simpananada giro, deposito
berjangka dan sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapat dilakukan
dengan cara asuransi.
Selanjutnya bentuk investasi
lainnya adalah bisa dalam bentuk efek yaitu saham, saham preferen dan obligasi.
Saham itu sendiri
adalah atuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen
finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas
saham biasa dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran
perusahaan. Serta obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh
pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang sudah “Go Public”
sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan
mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar
presentase tertentu yang tetap.
Selain itu investasi juga
bisa dalam bentuk aktiva tetap seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak
bentuk – bentuk investasi lainnya.
Dan perlu diprhatikan, dalam praktiknya kriteria investasi minimal ada
empat yaitu:
1.
Payback
Period
Payback Period adalah waktu
yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat di kembalikan, atau
waktu yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini diperuntukan
untuk investasi yang tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang biasa terjadi
pada aktiva tetap selain tanah).
2.
Benefit/Cost
Ratio
B/c ratio ini mengukur mana
yang lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau keuntungan
yang dihasilkan dari investasi tersebut
3.
Net
Present Value
NPV ini bisa juga diartikan
nilai harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yang ia miliki.
4.
Internal
Rate of Return
IRR adalah nilai tingkat pengembalian
investasi.
3.
Bagaimana Cara
Investasi Mempengaruhi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirno
(2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranan ini
bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni
1.
investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat , pendapatan
nasional serta kesempatan kerja
2.
pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah
kapasitas produksi
3.
investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dalam model pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi
akan semakin tinggi bila produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan
diasumsikan bahwa investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia
dapat menciptakan ekonomi eksternal (eksternalitas positif) dan memacu produktivitas
yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala hasil. Meskipun
teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting, namun model
pertumbuhan endogen menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan
untuk menjelaskan proses terciptanya pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Lebih lanjut
Cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, simplenya
jika kita analogikan dari ala pedesaan. Dimana
seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya
sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara
investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu
negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan
maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat
lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa
mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.
Untuk lebih jelasnya mengetahui
hubungan antara tingkat suku bunga dan investasi serta pengaruh atau dampaknya
bagi peningkatan pendapatan nasional maka perhatikan contoh berikut
Table
3.1
Proyek
Investasi
Proyek
|
Nilai
|
MEC/Tahun
|
i/Bulan
|
Investasi
|
A
|
1000
|
50%
|
5%
|
0
|
B
|
800
|
40%
|
4%
|
1000
|
C
|
600
|
30%
|
3%
|
1800
|
D
|
400
|
20%
|
2%
|
2400
|
E
|
200
|
10%
|
1%
|
2800
|
Dan jika tingkat suku bunga
sama dengan 0% maka investasi akan bernilai 3000.
Dari pengambaran table 3.1 dapat dijelaskan bahwa ketika tingkat
suku bunganya 50% maka tingkat suku bunga sama dengan nol (0). Hal ini dapat
dilihat dari perhitungan berikut yaitu:
1.
Pertama
tingkat suku bunganya dikalikan dengan 12 (karena dalam periode 1 tahun)
Contohnya : 5 * 12 = 60
2.
Jika diperhatikan
untuk baris proyek a saja (untuk lebih fokusnya dahulu). Dimana tingkat suku
bunga selama satu tahun yaitu 60% dibandingkan MEC atau tingkat pengembalian
investasi hanya 50% (yang artinya lebih kecil). Hal ini bisa dibuktikan dengan
cara berikut yaitu:
a.
Jika perusahaan
melakukan investasi maka 1000 * 50 % = 500, dibandingkan dengan
b.
Jika
perusahaan melakukan saving dengan tingkat bunga sebesar 60% maka 1000 * 60% =
600
Hal ini berarti bahwa hanya dengan
berdiam diri saja atau bahasa kasarnya ongkang – ongkang perusahaan bisa mendapatkan
hasil yang lebih besar, jika perusahaan tersebut melakukan saving ketimbang
investasi. Jadi dari sebuah penjelasan berikut dapat menjelaskan teori bahwa
tingkat suku bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dimana rumusnya adalah
I=I1 – e1.
4.
Contoh atau
Implementasinya
Jika
saya mengambil contoh dari sebuah blog milik Junaidi, berikut adalah contohnya
Sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi,
perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan.
Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9 trilyun (atas
dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat dibandingkan
investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh
pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi
pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75
persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan
sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi
masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990 – 2007, perkembangan
investasi pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi
masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua
kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990, sedangkan
investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan
keadaan tahun 1990.
Namun demikian, jika dilihat lebih jauh,
rata-rata investasi yang lebih tinggi ini ternyata juga diikuti oleh koefisien
variasi volatilitas (volatilitas yang sudah disesuaikan terhadap nilai
rata-rata pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan
investasi di Indonesia pada periode setelah krisis lebih berfluktuasi
dibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi
ini terutama terlihat pada investasi masyarakat. Investasi pemerintah memang
menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun,
karena proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil,
kondisi ini hampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, jika dibandingkan investasi
terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa selama periode 1990-2007,
rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan
persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi
masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelum dan
sesudah krisis menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase
investasi terhadap PDB baik pada investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara
total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada periode
sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi
pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen, sedangkan investasi
masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.
Selain penurunan persentase investasi terhadap
PDB, fluktuasi setelah krisis juga menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari
peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan dalam kasus investasi
pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi
sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.
C.
Kesimpulan
Jadi kesimpulanya adalah pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu alat ukur bagi suatu bangsa untuk mengukur atau
menganalisa tingkat perkembangan perekonomian disuatu negara. Dan pertumbuhan
ekonomi itu dilihat dari besarnya pendapatan nasional dari suatu negara atau
bisa disebut GDP Riil atau GNP Riil. Dan dalam salah satu jenis agregatnya
adalah pengeluaran investasi
Investasi yang berarti sebuah
keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi
meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau
kekayaan) dimasa mendatang. Dan investasi
dibagi dalam tiga jenis yaitu Investasi tetap Bisnis, Investasi Residentsial
dan Investasi Persediaan serta investasi dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara diantaranya melalui membeli saham dan obligasi.
Kemudian
simplenya
jika kita analogikan dari ala pedesaan. Dimana
seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya
sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara
investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu
negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan
maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat
lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku bunga bisa
mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.
Dan
terakhir adalah contohnya yaitu dimana resesi Amerika Serikat yang parah pada
tahun 1982. GDP Riil turun $105 Miliar dari puncaknya dalam kuartal ketiga
tahun 1981 menuju pada titik terendahnya pada kuartal keempat tahun 1982. Pengeluaran
investasi selama periode yang sama turun $ 152 Miliar, yang berarti lebih besar
dari seluruh penurunan pengeluaran
D.
Daftar Pustaka
1. Deden.
Pengertian Investasi. http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1-pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012
2. Fadinno,
Muhammad. Investasi Emas.http://investasi-emas.asia/.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
3. Harga
Emas. http://harga-emas.com/.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
4. Junaidi.
Investasi di
Indonesia: Perkembangan dan Volatilitas. http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/04/investasi-di-indonesia-perkembangan-dan.html.
Diakses pada tanggal 5 April 2012.
5. Jurnal.
Investasi;
Pengertian Dasar, Jenis dan manfaat . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html.
Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
6. Kebun
Mas. http://kebunmas.com/. Diakses pada tanggal
22 Maret 2012.
7. Mankiw,
N. Gregory. 2007. Teori Ekonomi Makro,
edisi ke 6. Jakarta: Gramedia.
8. Raditya,Dian.
Produk – Produk Bank. http://dianraditya.wordpress.com/2010/02/25/produk-produk-bank/.
Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
9. Rahardja,
Pratama dan Mandala Manurung.2008.Teori
Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga penerbit
fakultas ekonomi Universitas Ekonomi.
10. Repository USU. Pengaruh
Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/10071?mode=full&submit_simple=Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
11. Republika.
Bagaimana cara Menghitung Keuntungan
Investasi Emas LM ?. http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/askgoz/11/11/01/ltyqr3-bagaimana-cara-menghitung-keuntungan-investasi-emas-lm.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2012.
12. Rustiono,
Dedy. Tesis Analisis Pengaruh Investasi,
Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Di Provinsi
Jawa Tengah. http://eprints.undip.ac.id/16937/1/Deddy_Rustiono.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012
13. Wikipedia.
Saham. http://id.wikipedia.org/wiki/Saham.
Diakses pada tanggal 27 Maret 2012.
14. Yahoo.
Cara Membuat Paper. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081212192842AAFjQ9q.
diakses pada tanggal 15 Maret 2012.
15. Yuhana.
Cara Membuat Paper. http://yuhana.wordpress.com/2008/01/23/cara-membuat-paper/.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2012
Tambahan:
1. Materi
Kuliah Pengantar Ekonomi 2. “Investasi” oleh Dosen Ibu Sri Murtiasih.
2. Materi
Kuliah Teori Ekonomi 2. “MPC”. Oleh Dosen Bpk. Muhammad Yunanto.