Kamis, 20 Maret 2014

Tugas Bahasa Inggris

Nama          : Antonius Fedrik Yohanes
NPM           : 10210945
Kelas          : 4ea06

1.     George is cooking   dinner      tonight
      S       V Phase    Comp   Mod of Time

Is Cooking is V Phase cause Is Cooking is phrase composed of main verb and auxiliary that functions as a predicate, that is cooking as main verb and is as predicate.

2.     We     can eat      lunch   in the restaurant         today
  S           V         Comp     Mod of Place    Mod of Time

if considered construction od a sentence is a sentence consisting of a subject, verb, comp, mod of place, and mod of time.

3.     Pat should have bought gasoline       today
  S            V Phase            Comp   Mod of Time

Should have bought  is V Phase cause should have bought  is phrase composed of main verb and auxiliary that functions as a predicate, that is bought main verb and should have as predicate.

4.     She opened a checking account     in the bank         yesterday
  S       V                  Comp           Mod of Place    Mod of Time

if considered construction od a sentence is a sentence consisting of a subject, verb, comp, mod of time, and mod of place.

5.     He was driving very fast
 S     V Phase     Mod of Manner

Was driving bought  is V Phase cause should was driving  is phrase composed of main verb and auxiliary that functions as a predicate, that is driving main verb and should was as predicate.

6.     She drave the car     on the street
  S       V    Comp    Mod of Place

if considered construction od a sentence is a sentence consisting of a subject, verb, comp, and mod of place.

7.     We girls are not going to that movie
      S            V Phase         Comp

Are not going bought  is V Phase cause should are not going is phrase composed of main verb and auxiliary that functions as a predicate, that is going main verb and are not was as predicate.

8.     The chemestry professor canceled  class     today
                      S                      V       Comp   Mod of Time

if considered construction od a sentence is a sentence consisting of a subject, verb, comp, and mod of time.

9.     She must have gone    to the bank
  S         V Phase       Mod of Place

Must have gone bought  is V Phase cause should must have gone is phrase composed of main verb and auxiliary that functions as a predicate, that is gone main verb and must have was as predicate.

10.                         The weather was   very bad                      yesterday
      N Phase       V   Mod of Manner        Mod of Time

The weather is N Phase cause the weather is phase composed of main verb.

Kamis, 13 Maret 2014

Jawaban Soal Pa Iman bagi yang Telat Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Industri

Kepada Para Pembaca saya harap kalian untuk tidak telat lagi ya.... Minggu" berikutnya...

1. Jelaskan peran dari lingkungan fisik pada industri dan berikan contoh
2. Bagaimana kemampuan industri agar dapat bertahan hidup dan contoh
3. Jelaskan faktor elastisitas dan inelastisitas pada faktor pasar produksi

jawaban
3. yang dimaksud dengan elastisitas pada faktor pasar industri adalah disaat suatu pasar atau komoditi memiliki barang subsitusi. Maksudnya adalah pasar tersebut tidak bisa dimonopoli oleh satu perusahaan saja. contohnya saja air mineral jika tidak ada aqua maka konsumen bisa beralih ke vit. sedangkan yang dimaksud dengan inelastisitas adalah disaat suatu pasar bisa dimonopoli oleh satu perusahaan, karena perusahaan tersebut tidak mempunyai kompotitor atau pesaing.

1. lingkungan fisik bukan hanya menyangkut karakteristik geografis atau wilayah suatu negara namun juga bahan baku produksi yang ada diwilayah itu. maka dari itu peran dari pada lingkungan fisik adalah memberikan bahan baku material atau bahan mentah bagi indsutri untuk mengolahnya menjadi bahan jadi. contoh PT Freeport di papua sana mengambil/mengeruk bahan baku berupa emas mentah untuk dimurnikan dan dijual.

2. Kemampuan industri untuk dapat bertahan hidup jelas harus mempunyai 3 hal yang saling terkait yaitu proyeksi bsinis, pendapatan, dan nilai investasi. proyeksi bisnis adalah bagimana industri dapat melihat orientasi pasar. pendapatan menyangkut ekspor dan impor, dan terakhir adalah nilai investasi yaitu nilai investasi yang dihasilkan bagi si pemegang saham. contohnya saja Industri garment yang mengimpor bahan baku yang kemudian diolah dan dijual dengan harga yang 2x lipat harga impor bahan bakunya. tuk menghasilkan bahan baku, kemudian tentu saja dalam menjualnya melihat orientasi pasar atau gelagat pasar itu seperti apa?. dan akhirnya adalah nilai investasi yang diberikan itu berapa?.  . 

Kamis, 06 Maret 2014

Peramalan Bisnis


A.    Pendahuluan

Kegiatan manusia senantiasa diarahkan pada kondisi pada waktu yang akan datang, yang kebenarannya tidak dapat diketahui secara pasti. Hal yang sama juga terjadi pada kegiatan bisnis. Orang bisnis melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatau pada waktu yang akan datang serta memperhitungkan kondisi yang mungkin terjadi pada waktu itu.
Kondisi pada waktu yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan seara pasti sehingga orang bisnis mau tidak mau mesti bekerja dengan berorientasi pada kondisi pada waktu yang akan datang yang tidak pasti.
Dimana sering terjadi senjang waktu (time leg) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu senjang (time leg) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan, jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor – faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi ini diperlukan suatu peramalan yang menggunakan teknik – teknik tertentu yang biasa disebut teknik peramalan bisnis. Melalui teknik – teknik ini diharapkan bahwa dapat mengidentifikasi dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk menghadapi situasi masa depan.
Maka dari itu kami akan membuat membuat penulisan mengenai teknik peramalan bisnis mengenai beberapa hal, yaitu:
1.      Arti penting peramalan bisnis.
2.      Keterbatasan peramalan.
3.      Jenis – jenis peramalan.
4.      Langkah – langkah peramalan bisnis.
5.      Tahapan peramalan bisnis.
6.      Pengendalian proses bisnis.


B.    Pembahasan

1.    Arti Penting Peramalan Bisnis

Kegiatan bisnis selalu diarahkan ke masa depan, sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan kondisinya. Masa depan memang penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti apa jadinya. Namun bisnis selalu diarahkan ke masa depan, dimana masa depan ini menyangkut masa depan perusahaan, apakah perusahaan masih dapat eksis atau tidak?. Atau masih dapat menjual dan menghasilkan laba lagi atau tidak?. Itulah sebagian pertanyaan menyangkut masa depan.
Maka dari itu diperlukan suatu metoda – metoda dimana kita bisa meramalkan atau memperkirakan mengenai masa depan. Dalam hal ini meramalkan secara historis, dengan menggunakan data – data historis yang ada karena biasanya tidak pernah jauh berbeda.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan, dan pola yang sistematis. Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan perencanaan, menciptakan peluang bisnis, mengatur peluang investasi, dan lain – lain.
 
2.    Keterbatasan Peramalan Bisnis

Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan, dan pola yang sistematis. Maka dari itu keterbatasan peramalan bisnis adalah disaat pola atau hubungan tersebut tidak dijumpai.

3.    Jenis – Jenis Peramalan

Jenis peramalan dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu, ruang lingkup, dan metoda yang digunakan. Berdasarkan jangka waktunya, peramalan dibedakan menjadi peramalan jangka panjang dan jangka pendek. Peramalan jangka panjang dilakukan oleh para pimpinanan puncak suatu perusahaan dan bersifat umum. Peramalan bersifat jangka pendek biasanya dilakukan oleh para pimpinan pada tingkat menengah dan bawah dan lebih bersifat operasional.
Berdasarkan ruang lingkupnya, peramalan dibedakan menjadi peramalan mikro dan makro, contohnya adalah peramalan kondisi perekonomian dalam lima tahun yang akan datang (sebagai mikro) dan peramalan kondisi perusahaan dalam lima tahun yang akan datang (sebagai makro). Perlu diketahui juga bahwa batasan mengenai mikro dan makro itu adalah relatif.
Berdasarkan metoda peramalan yang digunakan, peramalan dibagi menjadi metoda kualitatif dan metoda metoda kuantitatif. Metoda kualitatif lebih didasarkan pada intuisi dan penilaian orang yang melakukan peramalan daripada pemanipulasian data historis yang tersedia. Dimana peramalan kuantitatif dapat dilakukan bila teradapat tiga kondisi berikut:
1.      Tersedia data historis
2.      Informasikan tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
3.      Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.
Beberapa metoda yang digunakan dalam metoda kuantitatif adalah sebagai berikut:
Ø  Metode smoothing.
Metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.
Ø  Metode box – jenkins.
Hampir sama dengan metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit oleh karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir.
Ø  Metode proyeksi trend dengan regresi.
Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya lima tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi sebuah perusahaan.
Ø  Metode Sebab Akibat ( Causal Methods / Korelasi ).
ü  Metode regresi dan korelasi.
ü  Model ekonometri
ü  Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.

4.    Langkah – Langkah Peramalan Bisnis

Langkah – langkah peramalan bisnis adalah sebagai berikut:

a.    Mengumpulkan data historis
b.    Menyeleksi dan memilih data
c.    Memilih model peramalan
d.   Menggunakan model peramalan


5.    Tahapan Peramalan Bisnis

Menurut Lerbing dan Aritonang (2009:1) pengunaan teknik peramalan diawal dengan pengeksplorasian kondisi pada waktu – waktu yang lalu guna mengembangkan model yang sesuai dengan pola data. Selanjutlan model itu digunakan untuk meramalkan kondisi waktu – waktu yang akan datang.

6.    Pengendalian Proses Peramalan

Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa – peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola – pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan, sedangkan proyeksi fungsi mekanikal. Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :
1.      Penentuan tujuan
Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diingkinkan. Sebaliknya, tujuan tergantung kepada kebutuhan – kebutuhan informasi para manajer. Analisis membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan – kebutuhan mereka, dan menentukan :
a.       Variabel apa yang akan di estimasi.
b.      Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan.
c.       Untuk tujuan – tujuan apa hasil peramalan digunakan.
d.      Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
e.       Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.

2.      Pengembangan model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukan data masukan menghasilkan estimasi penjualan di waktu yang akan datang ( atau variabel apa saja yang di ramal ). Analisis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan secara realistis perilaku variabel – variabel yang dipertimbangkan.
3.      Pengujian model
Sebelum diterapkan , model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan realibilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun – tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan ( aktual ). Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic suatu model.
4.      Penerapan model
Setelah pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historic dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5.      Revisi dan evaluasi
Ramalan – ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan – perubahan dalam perusahaan atau lingkungan nya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristik – karakteristik produk, pengeluaran – pengeluaran pengiklanan, tingkat pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
6.      Evalusai, dilain pihak merupakan pembanding ramalan – ramalan dengan hasil – hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi – estimasi di waktu yang akan datang.


















C.    Penutup

1.    Kesimpulan

Kegiatan bisnis selalu diarahkan ke masa depan, sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan kondisinya. Masa depan memang penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti apa jadinya. Dalam situasi ini diperlukan suatu peramalan yang menggunakan teknik – teknik tertentu yang biasa disebut teknik peramalan bisnis. Melalui teknik – teknik ini diharapkan bahwa dapat mengidentifikasi dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk menghadapi situasi masa depan.

2.    Saran

Saran dari kami adalah sebaiknya dalam menentukan metoda – metoda yang digunakan untuk peramalan bisnis melihat kondisi dan jenis datanya. Karena setiap kondisi itu berbeda metoda – metoda yang digunakan untuk meramalkannya.











D.    Daftar Pustaka

Lerbin dan Aritonang, 2009. Peramalan Bisnis. Bogor: Ghalia Indah
Makridakis, Spyros Dkk.1992. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga