A.
Pendahuluan
Kegiatan manusia senantiasa diarahkan pada kondisi
pada waktu yang akan datang, yang kebenarannya tidak dapat diketahui secara
pasti. Hal yang sama juga terjadi pada kegiatan bisnis. Orang bisnis melakukan
kegiatan untuk mencapai sesuatau pada waktu yang akan datang serta
memperhitungkan kondisi yang mungkin terjadi pada waktu itu.
Kondisi pada waktu yang akan datang tidaklah
dapat diperkirakan seara pasti sehingga orang bisnis mau tidak mau mesti
bekerja dengan berorientasi pada kondisi pada waktu yang akan datang yang tidak
pasti.
Dimana sering terjadi senjang waktu (time leg) antara kesadaran akan
peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu
senjang (time leg) ini merupakan
alasan utama bagi perencanaan dan peramalan, jika waktu tenggang ini panjang
dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor – faktor yang dapat diketahui,
maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi ini diperlukan
suatu peramalan yang menggunakan teknik – teknik tertentu yang biasa disebut
teknik peramalan bisnis. Melalui teknik – teknik ini diharapkan bahwa dapat
mengidentifikasi dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk menghadapi
situasi masa depan.
Maka dari itu kami akan membuat membuat
penulisan mengenai teknik peramalan bisnis mengenai beberapa hal, yaitu:
1. Arti
penting peramalan bisnis.
2. Keterbatasan
peramalan.
3. Jenis –
jenis peramalan.
4. Langkah
– langkah peramalan bisnis.
5. Tahapan
peramalan bisnis.
6. Pengendalian
proses bisnis.
B.
Pembahasan
1.
Arti Penting Peramalan Bisnis
Kegiatan bisnis selalu diarahkan ke masa depan,
sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan kondisinya. Masa depan memang
penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti apa jadinya. Namun bisnis
selalu diarahkan ke masa depan, dimana masa depan ini menyangkut masa depan
perusahaan, apakah perusahaan masih dapat eksis atau tidak?. Atau masih dapat
menjual dan menghasilkan laba lagi atau tidak?. Itulah sebagian pertanyaan
menyangkut masa depan.
Maka dari itu diperlukan suatu metoda – metoda
dimana kita bisa meramalkan atau memperkirakan mengenai masa depan. Dalam hal
ini meramalkan secara historis, dengan menggunakan data – data historis yang
ada karena biasanya tidak pernah jauh berbeda.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa peramalan
merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan,
dan pola yang sistematis. Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi
gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan
perencanaan, menciptakan peluang bisnis, mengatur peluang investasi, dan lain –
lain.
2.
Keterbatasan Peramalan Bisnis
Peramalan merupakan studi terhadap data
historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan, dan pola yang sistematis. Maka
dari itu keterbatasan peramalan bisnis adalah disaat pola atau hubungan
tersebut tidak dijumpai.
3.
Jenis – Jenis Peramalan
Jenis peramalan dapat
dibedakan berdasarkan jangka waktu, ruang lingkup, dan metoda yang digunakan.
Berdasarkan jangka waktunya, peramalan dibedakan menjadi peramalan jangka
panjang dan jangka pendek. Peramalan jangka panjang dilakukan oleh para
pimpinanan puncak suatu perusahaan dan bersifat umum. Peramalan bersifat jangka
pendek biasanya dilakukan oleh para pimpinan pada tingkat menengah dan bawah
dan lebih bersifat operasional.
Berdasarkan ruang lingkupnya,
peramalan dibedakan menjadi peramalan mikro dan makro, contohnya adalah
peramalan kondisi perekonomian dalam lima tahun yang akan datang (sebagai
mikro) dan peramalan kondisi perusahaan dalam lima tahun yang akan datang
(sebagai makro). Perlu diketahui juga bahwa batasan mengenai mikro dan makro
itu adalah relatif.
Berdasarkan metoda peramalan
yang digunakan, peramalan dibagi menjadi metoda kualitatif dan metoda metoda
kuantitatif. Metoda kualitatif lebih didasarkan pada intuisi dan penilaian
orang yang melakukan peramalan daripada pemanipulasian data historis yang
tersedia. Dimana peramalan kuantitatif dapat dilakukan bila teradapat tiga
kondisi berikut:
1.
Tersedia data historis
2.
Informasikan tersebut dapat
dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
3.
Dapat diasumsikan bahwa
beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.
Beberapa metoda yang
digunakan dalam metoda kuantitatif adalah sebagai berikut:
Ø Metode smoothing.
Metode ini digunakan
untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak
teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua
tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan
pengendalian produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.
Ø Metode box – jenkins.
Hampir sama dengan
metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit oleh
karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir.
Ø Metode proyeksi trend dengan regresi.
Untuk melakukan
peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang
dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya lima
tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi
sebuah perusahaan.
Ø Metode Sebab Akibat ( Causal Methods / Korelasi ).
ü Metode regresi dan korelasi.
ü Model ekonometri
ü Model input output atau lebih dikenal sebagai
sederhana dua berganda.
4.
Langkah – Langkah Peramalan Bisnis
Langkah
– langkah peramalan bisnis adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan
data historis
b. Menyeleksi
dan memilih data
c. Memilih
model peramalan
d. Menggunakan
model peramalan
5.
Tahapan Peramalan Bisnis
Menurut Lerbing dan
Aritonang (2009:1) pengunaan teknik peramalan diawal dengan pengeksplorasian
kondisi pada waktu – waktu yang lalu guna mengembangkan model yang sesuai
dengan pola data. Selanjutlan model itu digunakan untuk meramalkan kondisi
waktu – waktu yang akan datang.
6.
Pengendalian Proses Peramalan
Peramalan adalah suatu
usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu.
Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa – peristiwa di waktu yang akan
datang atas dasar pola – pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan,
sedangkan proyeksi fungsi mekanikal. Proses peramalan biasanya terdiri dari
langkah – langkah sebagai berikut :
1.
Penentuan tujuan
Langkah pertama terdiri
atas penentuan macam estimasi yang diingkinkan. Sebaliknya, tujuan tergantung
kepada kebutuhan – kebutuhan informasi para manajer. Analisis membicarakan
dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan – kebutuhan
mereka, dan menentukan :
a.
Variabel apa
yang akan di estimasi.
b.
Siapa yang akan
menggunakan hasil peramalan.
c.
Untuk tujuan –
tujuan apa hasil peramalan digunakan.
d.
Estimasi jangka
panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
e.
Derajat
ketepatan estimasi yang diinginkan.
2.
Pengembangan
model
Setelah tujuan
ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan
penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, model
adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukan data masukan menghasilkan
estimasi penjualan di waktu yang akan datang ( atau variabel apa saja yang di
ramal ). Analisis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan secara
realistis perilaku variabel – variabel yang dipertimbangkan.
3.
Pengujian model
Sebelum diterapkan ,
model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan
realibilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data
historik dan penyiapan estimasi untuk tahun – tahun sekarang dengan data nyata
yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil
peramalan dengan kenyataan ( aktual ). Dengan kata lain, pengujian model
bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic
suatu model.
4.
Penerapan model
Setelah pengujian,
analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historic dimasukan dalam model
untuk menghasilkan suatu ramalan.
5.
Revisi dan
evaluasi
Ramalan – ramalan yang
telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan
mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan – perubahan dalam perusahaan
atau lingkungan nya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristik –
karakteristik produk, pengeluaran – pengeluaran pengiklanan, tingkat
pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
6.
Evalusai, dilain
pihak merupakan pembanding ramalan – ramalan dengan hasil – hasil nyata untuk
menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah
ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi – estimasi di waktu yang akan
datang.
C.
Penutup
1.
Kesimpulan
Kegiatan bisnis selalu diarahkan ke masa depan,
sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan kondisinya. Masa depan memang
penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti apa jadinya. Dalam situasi ini
diperlukan suatu peramalan yang menggunakan teknik – teknik tertentu yang biasa
disebut teknik peramalan bisnis. Melalui teknik – teknik ini diharapkan bahwa
dapat mengidentifikasi dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk menghadapi
situasi masa depan.
2.
Saran
Saran dari kami adalah
sebaiknya dalam menentukan metoda – metoda yang digunakan untuk peramalan
bisnis melihat kondisi dan jenis datanya. Karena setiap kondisi itu berbeda
metoda – metoda yang digunakan untuk meramalkannya.
D.
Daftar Pustaka
Lerbin dan Aritonang, 2009. Peramalan Bisnis.
Bogor: Ghalia Indah
Makridakis, Spyros Dkk.1992. Metode dan
Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga