Nama : Antonius Fedrik Yohanes
NPM : 10210945
Kelas : 4ea06
Analisis
Pengaruh Potensi Pasar, Lingkungan Pemasaran, dan Hubungan antar Teman Pemasar
terhadap Semangat Kerja Karyawan Pemasaran
1. Potensi
Pasar
Dalam merencanakan pengelolaan usaha,
langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan adalah
menganalisis potensi pasar, berdasarkan jenis produk, jasa, minat dan daya beli
konsumen. Dengan menganalisis potensi pasar, Anda dapat memperkirakan daya
serap konsumen terhadap produk/jasa yang hendak kita tawarkan. Hal ini sangat
penting sebagai ukuran apakah sektor usaha yang akan kita masuki masih
menjanjikan keuntungan atau tidak. Untuk itu Anda harus melakukan penelitian
pasar, mencari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pasar dan
menentukan lokasi usaha yang strategis sesuai dengan produk/jasa yang akan
dijual.
Potensi pasar (market potential) adalah ukuran
atau nilai total pasar dalam rupiah seandainya semua orang yang memiliki
ketertarikan terhadap produk/jasa dan memiliki daya
beli,
membeli produk/jasa.
Menurut Kotler (1997:118) menyatakan
bahwa: Potensi pasar adalah batas yang di dekati oleh permintaan ketika
pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan yang
telah di tentukan.
Sehubungan dengan pertumbuhan
perusahaan, maka perusahaan perlu
menganalisa peluang pasar yang dapat dimanfaatkan. Analisa peluang pasar ini
sangat penting, karena perusahaan perlu mengetahui berapa besarnya peluang yang
tersedia dalam memasarkan produknya dan dapat menetapkan apakah pasar cukup
besar untuk mendukung produk lain dan masih memberikan laba.
Keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuan dan sasaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam
memasarkan produknya, untuk itu pertumbuhan pasar di masa yang akan datang
sangat diperlukan. Menganalisa peluang pasar juga untuk membuat keputusan apakah
perusahaan akan terus menjalankan kegiatannya dengan meningkatkan
produktifitasnya atau harus keluar dari pasar.
Pengertian peluang pasar menurut Kotler
(1997:72) adalah sebagai berikut: Peluang pasar adalah suatu bidang kebutuhan
pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
Sedangkan Pearce dan Robinson (2000-230) memberikan
pengertian peluang pasar: Pasar adalah situasi penting yang paling
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Analisa peluang pasar merupakan proses
riset terhadap faktor-faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi kegiatan
usaha perusahaan tersebut. Lingkungan ekstern merupakan kekuatan yang tidak
dapat dikendalikan, sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri, dan juga
menghasilkan ancaman dan peluang. Perusahaan harus berhati-hati dalam
menganalisis lingkungannya sehingga dapat menghindari ancaman dan mengambil
manfaat dari peluang.
Sedangkan menurut Kartajaya (2002-49)
memberikan pengertian segmentasi pasar tersebut sebagai berikut: Segmentasi
pasar adalah tentang pemetaan (mapping) suatu pasar menjadi beberapa kategori
dengan mengumpulkan perilaku yang serupa dari pelanggan ke dalam sebuah segmen.
Dari setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran yang akan dicapai
dengan menggunakan strategi bauran pemasaran yang tepat. Adapun dasar-dasar
untuk membuat segmentasi pasar konsumen,
menurut Kotler (2002:300) adalah
sebagai berikut:
1. Segmentasi geografi
Segmentasi geografi ini mengharuskan
pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara
bagian, wilayah, provinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat
beroperasi di semua wilayah geografis, tetapi lebih memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan keinginan yang ada dalam segmen tersebut.
2. Segmentasi
Demografis
Yaitu dilakukan dengan cara pasar di
bagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis
seperti, usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, agama, ras,
generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel demografis ini merupakan
dasar yang paling banyak digunakan dalam membuat kelompok pelanggan, karena
variabel ini sangat berhubungan dengan preferensi dan tingkat pemakaian.
3. Segmentasi
Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan
mengelompokkan pembeli yang berbeda
berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai.
4. Segmentasi
perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli
dibagi menjadi kelompok- kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian,
atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.
2.
Lingkungan
Pemasaran
Menurut Kotler
(1997:134) Dalam situasi global yang berubah cepat, perusahaan haru memantau
enam kekuatan utama, yaitu demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik/hukum,
dan sosial budaya.
a.
Lingkungan
Demografi
Kekuatan ekonomi
makro pertama yang dipantau oleh pemasar adalah populasi, karena oranglah yang
membentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan
penduduk dalam kota, wilayah, dan negara yang berbeda; distribusi umur dan
bauran etnis; ringkat pendidikan; pola rumah tangga; serta karakteristik dan
pergerakan regional.
b.
Lingkungan
Ekonomi
Selain orang,
pasar juga memerlukan daya beli. Daya beli tersedia dalam suatu perekonomian
bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit
saat ini. Pemasar harus memperhatikan dengan cermat trend utama dalam
pendapatan dan pola pembelanjaan konsumen.
c.
Lingkungan Alam
Pemasar harus
mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat trend dalam
lingkungan alam yaitu, kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat,
tingkat polusi yang meningkat, dan peran pemerintah yang berubah.
d.
Lingkungan
Teknologi
Salah satu
kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk hidup manusia adalah teknologi.
Teknologi telah menghasilkan keajaiban seperti penilisilin, bedah jantung
terbuka, dan pil KB dan sebagainya.
e.
Lingkungan
Politik/Hukum
Keputusan
pemasaran dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum.
Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan pemerintah, dna kelompok penekanan
yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan invidu.
f.
Lingkungan
Sosial/Budaya
Keyakinan, nilai
– nilai, dan norma seseorang dibentuk oleh masyarakat dimana mereka dibesarkan.
Manusia menyerap, hampir secara tidak sadar, pandangan dunia merumuskan
hubungan mereka dengan dirinya sendiri, dengan sesamanya, dengan alam, dan
dengan alam semesta.
3. Hubungan
antar Teman Pemasar
Menurut Sutisna dalam
buku Amir Purba, dkk (2006: 126-127) menyatakan komunikasi pemasaran merupakan
usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen saran mengenai perbedaaan
produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan
untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas
(public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct
marketing).
Menurut William G. Nickles
dalam buku Amir Purba,dkk (2006: 126) mendefiniskan komunikasi pemasaran
sebagai berikut : proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif
sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Beberapa literatur
menyamaartikan istilah promosi dengan komunikasi pemasaran. Bahkan, marketing
communication mix disamaartikan dengan promotion mix atau promotional mix.
Crosier menjelaskan bahwa istilah-istilah tersebut disamaartikan karena
terdapat konteks pengertian yang sama dalam memahami untuk konteks pijakan 4P’s
(Product, Price, Place, dan Promotion) (Prisgunanto, 2006: 9).
Hoveland (1948: 371), Janis & Kelley
(1953) dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, memdefinisikan komunikasi
sebagai suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (Fajar, 2009: 32).
Hubungan antara
pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan
proses pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada
individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok dan kelompok
kepada massa. Komunikasi dalam pemasaran bersifat kompleks. Bentuk komunikasi
yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati
perencanaan yang matang (Soemanangara, 2006: 3).
Jadi kesimpulannya
adalah hubungan antar teman pemasaran harus dijalin sebaik mungkin demi
lancarnya penyampaian komunikasi dan menjalin komunikasi yang baik..
4. Semangat
Kerja Karyawan
Semangat kerja karyawan
adalah salah saru bentuk dari motivasi karyawan. Motivasi karyawan menurut S.P
Robbins dan M. Counter (1999:50) adalah sebagai kesediaan untuk melaksanakan
upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.
Motivasi yang ada pada
diri seseorang merupakan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna
mencapai tujuan kepuasan dirinya. Orang mau bekerja untuk memenuhi kebutuhan,
baik disadari maupun tidak disadari, demikian juga orang mau bekerja untuk
mendapatkan kebutuhan fisik dan mental. Menurut H. Suwatno dan Donni Juni
Priansa (2011:`175) sumber motivasi ada dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik
Intrinsik,
adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Misalnya, Minat, sikap positif, kebutuhan,dll.
Ekstrinsik, motif-motif
yang aktif dan berfungsinya karena ada rangsangan dari luar, seperti
lingkungan, teman, peluang dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar